Referral Banners
Toko Buku Online Terlengkap

19 Mei, 2009

Mengatasi Masalah Modal Usaha


KITA sudah bertekad akan memulai suatu usaha. Ide bisnis telah ada, perencanaan sudah dibuat, dan studi kelayakan sudah dilakukan. Namun sayang ketika menghitung antara keseluruhan modal (investasi dan modal kerja) dengan seluruh uang tunai yang dimiliki, ternyata masih kurang.

Salah satu kendala klasik yang sering dihadapi orang ketika memulai usaha atau mengembangkan usaha adalah kurangnya modal atau dana usaha yang dimiliki. Apa yang harus dilakukan? Bagaimana memperolehnya? Tidak ada salahnya untuk melakukan langkah-langkah di bawah ini.
1. Cobalah untuk mengamati kembali kebutuhan dana investasi yang akan dilakukan. Periksa item demi item biaya investasi yang diperlukan. Haruskah kita mengeluarkan uang untuk seluruh alat-alat, perlengkapan, ruang usaha, dan lain-lain? Jika kita memiliki orang tua, sanak saudara, teman-teman dekat, tetangga, tidak ada salahnya mengamati atau menanyakan adakah barang yang bisa dipinjam untuk kebutuhan investasi? Bicarakan dengan baik-baik, utarakan bahwa kita memerlukan barang tersebut tapi kekurangan modal. Terakhir, tentunya minta tolong kepada mereka agar kita dapat memanfaatkan barang yang kita perlukan itu. Bila pendekatan kita baik, kita mungkin bisa dipinjami barang tersebut, dengan catatan mereka tidak terlalu memerlukan barang tersebut. Jika tidak boleh meminjam, mungkin kita dapat menawar untuk kemungkinan membeli dengan harga murah, atau cara pembayarannya dapat dicicil bila usaha kita telah berjalan. Demikian juga dengan ruang usaha, cobalah untuk menawar tidak membayar sewa sekaligus, tapi tawarkan untuk membayar secara bulanan atau tiga bulanan. Prinsipnya, jangan kita mengeluarkan uang sekaligus di awal.

2. Untuk modal kerja, kita dapat memanfaatkan keleluasaan yang biasa diberikan oleh penjual saat kita membeli bahan baku dan bahan penunjang. Binalah hubungan yang baik dengan mereka, sebelum memulai usaha maupun selama kita menjalankan usaha. Bila mereka percaya, maka kita bisa diberi keleluasaan dalam cara pembayaran. Ada yang memberikan tempo, pagi mengambil kemudian sore dibayar, atau pembayaran kredit selama 1 minggu, 1 bulan, bahkan 3 bulan. Semua itu akan memperingan modal kerja yang kita perlukan. Namun kita tetap harus waspada, apakah mereka memberikan harga yang wajar? Penjual umumnya memberikan potongan harga jika kita membeli secara tunai dan atau membeli dalam jumlah yang banyak.

3. Bila Anda memiliki pegawai, tawarkan kepada mereka dengan sistem bagi hasil. Bila modal kecil dan usaha masih belum berjalan dengan lancar, gaji karyawan dengan sistem gaji tetap akan memberatkan kita dalam membayar mereka. Bila mereka tidak mau dengan sistem bagi hasil, tawarkan dengan pola kombinasi. Caranya, sebagian dengan gaji tetap minimal plus tambahan bonus jika tercapai target penjualan.

4. Bila ketiga langkah di atas belum mencukupi seluruh modal yang diperlukan, cobalah untuk meminjam uang kepada orang tua, sanak saudara, teman dekat, dan lain-lain. Utarakan baik-baik dengan modal perencanaan dan studi kelayakan kecil-kecilan yang telah dibuat. Yakinkan mereka bahwa bila usaha berjalan dengan baik, uang akan dikembalikan dalam waktu yang cepat dan Anda akan memberikan bunga atau bagi hasil atas modal yang dipinjam.

5. Bila Anda tidak berkeberatan untuk menjalankan usaha bersama orang lain, Anda dapat mencoba mengatasi kekurangan modal dengan mengajak orang lain sebagai pemodal atau mitra kerja sama. Yakinkan mereka (pemilik modal) dengan rencana usaha dan studi kelayakan usaha yang telah dibuat. Berikan mereka gambaran yang jelas mengenai potensi keuntungan dan potensi kerugian dalam menjalankan usaha tersebut. Mengapa? Karena bila kita jujur, mereka akan menghargai kejujuran kita dan kemungkinan berhasilnya akan lebih tinggi. Hal ini juga baik untuk dilakukan bila di kemudian hari ternyata usaha kita mengalami kegagalan, sehingga mitra kerja sudah mendapatkan informasi dan sudah melakukan langkah persiapan mental maupun antisipasi kegagalan.

6. Bila langkah-langkah di atas belum berhasil atau belum mencukupi, cobalah untuk menginventarisasi kembali harta yang dimiliki. Mungkin Anda memiliki emas, surat tanah, motor, mobil, barang elektronik, dan barang berharga lainnya. Cobalah datang ke Perum Pegadaian. Gadaikan barang yang kita miliki tersebut. Pegadaian dapat melayani kebutuhan permodalan kita dengan sangat cepat, hanya dalam waktu 15 menit dengan bunga yang cukup bersaing! Perhatikan jangka waktu kredit dan masa tebusnya. Jangan sampai melewati waktu tersebut, karena barang kita dapat dilelang oleh pegadaian dan kita akan mengalami kerugian.

7. Koperasi simpan pinjam juga dapat menjadi alternatif yang baik untuk memperoleh modal. Caranya adalah mendaftar sebagai anggota koperasi simpan pinjam. Setelah menjadi calon anggota, kita dapat meminjam di koperasi tersebut dengan persyaratan yang ringan. Ada yang mensyaratkan jaminan tambahan dan ada yang tidak.

8. Kredit tanpa agunan yang ditawarkan banyak bank dapat dimanfaatkan untuk memperoleh modal. Namun bank-bank tersebut umumnya membidik karyawan yang memiliki pendapatan tetap atau gaji bulanan. Bila Anda atau pasangan hidup seorang karyawan, tidak ada salahnya untuk mencoba mengambil kredit tanpa agunan sesuai dengan jumlah dibutuhkan untuk dapat memulai atau memperbesar usaha.

9. Bila usaha Anda sudah berjalan dengan baik, Anda dapat mendatangi beberapa bank seperti BRI, Bank Mandiri, BNI, Bank Danamon, BPR-BPR, dan bank-bank yang melayani kredit usaha mikro dan kecil. Bank-bank tersebut akan melayani jika kita telah memiliki usaha yang telah berjalan dengan baik. Mereka memiliki kredit usaha mikro dan kecil dengan dan tanpa agunan. Bila kredit di bawah 5 juta umumnya tanpa agunan tambahan.

10. Bila usaha sudah berjalan dengan baik, untuk semakin memperkuat permodalan untuk mengembangkan usaha, Anda dapat menghubungi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti Pertamina, BRI, Bank Mandiri, Jasa Marga, Telkom, serta Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) seperti Bank Jabar. Mereka memiliki program kemitraan dan bina lingkungan. Mereka diwajibkan pemerintah untuk membina dan membantu usaha mikro, kecil, dan menengah, baik aspek permodalan, pelatihan, sarana produksi maupun aspek teknis lainnya. Cobalah untuk menghubungi bagian PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) dari perusahaan BUMN maupun BUMD. Tanyakan syarat dan cara untuk memperoleh bantuan dan pembinaan dari BUMN dan BUMD.

11. Bila ide bisnis Anda inovatif, memiliki kandungan teknologi atau cara yang orisinal dan memiliki potensi keuntungan besar, Anda dapat menghubungi perusahaan modal ventura. Salah satu modal ventura yang di Bandung adalah PT Sarana Jabar Ventura yang beralamat di Jalan Laswi.

Bila langkah-langkah di atas tidak menyelesaikan masalah permodalan, ada kemungkinan ide bisnis kita sebenarnya di luar kemampuan kita. Ada baiknya Anda mencoba untuk mencari bisnis yang sesuai dengan sumber daya yang kita miliki dan dapat kita manfaatkan. Cari alternatif bisnis lain dan jangan berputus asa karena sebenarnya kita memiliki satu hal yang penting dalam berusaha, yakni keberanian untuk mengawali usaha. Tidak ada kamus "mutung" bagi yang berjiwa wiraswasta sejati.***
sumber : pikiran rakyat bandung, agus rasidi, Wed, 29 Mar 2006 jamaah [Ar-Royyan-3886]

1 komentar:

Anonim mengatakan...

hallo mas Edward....bagus materinya
ECHA, Bekasi

Posting Komentar

Recent Comments

Labels

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani
Template by : Kendhin x-template.blogspot.com