Referral Banners
Toko Buku Online Terlengkap

01 November, 2010

Tren Baru di Kalangan Wanita Terpelajar Inggris: Menjadi Mualaf

Camilla Leyland dulu dan kini
Sumber: Republika Online:Rabu, 27 Oktober 2010, 09:53 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Berita ipar Tony Blair yang mengumumkan konversi keyakinannya menjadi Muslim akhir pekan lalu membuka banyak cerita tentang para mualaf di Inggris. Harian Daily Mail menurunkan topik tak biasa di halam depan mereka: tentang tren baru keyakinan di Inggris. Hasil temuan mereka menyebut, ada tren di kalangan perempuan terpelajar di Inggris -- sebagian besar adalah wanita karier -- yang memilih Islam sebagai keyakinan baru mereka.

Ipar Tony Blair, Lauren Booth, 43 tahun, mengatakan dia sekarang memakai jilbab yang menutupi kepala setiap kali meninggalkan rumah. Ia juga mengaku melakukan shalat lima kali sehari dan mengunjungi masjid setempat kapanpun dia bisa.

Lauren berprofesi sebagai wartawan dan penyiar televisi. Dia memutuskan untuk menjadi seorang Muslim enam minggu lalu setelah mengunjungi tempat suci Fatima al-Masumeh di kota Qom. "Ini adalah Selasa malam, dan saya duduk dan merasa ini suntikan morfin spiritual, hanya kebahagiaan mutlak dan sukacita," ujarnya.

Sebelum pergi ke Iran, ia mengaku telah tertarik pada Islam dan telah menghabiskan banyak waktu untuk bekerja sebagai wartawan di Palestina. "Saya selalu terkesan dengan kekuatan dan kenyamanan berada di tengah-tengah Muslimin," katanya.

Menurut Kevin Brice dari Swansea University, yang memiliki spesialisasi dalam mempelajari konversi keyakinan, menyatakan gelombang para wanita terpelajar Inggris yang beralih keyakinan menjadi Muslim merupakan bagian dari tren menarik.

"Mereka mencari inti spiritualitas, arti yang lebih tinggi, dan cenderung untuk berpikir secara mendalam sebelum memutuskan. Namun dalam konteks ini, saya menyebutnya fsebagai fenomena "mengkonversi kenyamanan". Mereka akan menganggap agama adalah alat menyenangkan suami Muslim mereka dan keluarganya, tapi tidak akan selalu menghadiri masjid, berdoa, dan berpuasa," ujarnya.

Benarkah demikian? Kristiane Backer, wanita 43 tahun dan mantan VJ MTV yang menjadi ikon kehidupan Barat liberal yang dirindukan remaja saat mudanya, menggeleng. "Masyarakat permisif yang saya dambakan ketika muda dulu ternyata sangat dangkal, tak memberi ketenteraman batin apapun," ujarnya.

Titik balik untuk Kristiane muncul ketika dia bertemu mantan pemain kriket Pakistan dan seorang Muslim, Imran Khan pada tahun 1992. Dia membawanya ke Pakistan. Di negara kekasihnya itu, dia segera tersentuh oleh spirtualitas dan kehangatan dari orang-orang Islam di negara itu.

"Meskipun kemudian hubungan asmara saya dengan Imran Khan kandas, semangat saya mempelajari Islam tak turut kandas. Saya mulai mempelajari Islam dan akhirnya menjadi mualaf," ujarnya.

Menurutnya, Islam adalah agama bervisi. "Di Barat, kami menekankan untuk alasan yang dangkal, seperti apa pakaian untuk dipakai. Dalam Islam, semua orang bergerak ke tujuan yang lebih tinggi. Semuanya dilakukan untuk menyenangkan Tuhan. Itu adalah sistem nilai yang berbeda," tambahnya.

Untuk sejumlah besar wanita, kontak pertama mereka dengan Islam berasal dari kencan pacar Muslimnya. Lynne Ali, 31, dari Dagenham di Essex, mengakuinya. Di masa lalu, hidupnya hanyalah pesta. "Aku akan pergi keluar dan mabuk dengan teman-teman, memakai pakaian ketat dan mengerling siapapun lelaki yang ingin aku kencani," ujarnya.

Di sela-sela pekerjaannya sebagai DJ sebuah kelab malam papan atas London, ia menyempatkan ke gereja. Tetapi ketika ia bertemu pacarnya, Zahid, di universitas, sesuatu yang dramatis terjadi."Dia mulai berbicara kepadaku tentang Islam, dan itu seolah-olah segala sesuatu dalam hidupku dipasang ke tempatnya. Aku pikir, di bawah itu semua, aku pasti mencari sesuatu, dan aku tidak merasa hal itu dipenuhi oleh gaya hidup hura-huraku dengan alkohol dan pergaulan bebas."

Pada usia 19 tahun, Lynne memutuskan menjadi mualaf. "Sejak hari itu pula, aku memutuskan mengenakan jilbab," ujarnya. "Ini adalah tahun ke-12 rambut saya selalu tertutup di depan umum. Di rumah, aku akan berpakaian pakaian Barat normal di depan suami saya, tapi tidak untuk keluar rumah."

Survei YouGov baru-baru ini menyimpulkan bahwa lebih dari setengah masyarakat Inggris percaya Islam adalah pengaruh negatif yang mendorong ekstremisme, penindasan perempuan dan ketidaksetaraan. Namun statistik membuktikan konversi Islam menunjukkan perkembangan yang signifikan. Islam adalah, setelah semua, agama yang berkembang tercepat di dunia. "Bukti menunjukkan bahwa rasio perempuan Barat mengkonversi untuk laki-laki bisa setinggi 2:1," kata sosiolog Inggris, Kevin Brice.

Selain itu, katanya, umumnya perempuan mualaf ingin menampilkan tanda-tanda dari agama baru mereka - khususnya jilbab - walaupun gadis Muslim yang dibesarkan dalam tradisi Islam justru malah memilih tak berjilbab. "Mungkin sebagai akibat dari tindakan ini, yang cenderung menarik perhatian, Muslim mualaflah yang sering melaporkandiskriminasi terhadap mereka daripada mereka yang menjadi Muslimah sejak lahir," tambahnya.

Hal itu diakui Backer. "Di Jerman, ada Islamophobia. Saya kehilangan pekerjaan saya ketika saya bertobat. Ada kampanye untuk melawan saya dengan sindiran tentang semua Muslim mendukung teroris - intinya saya difitnah. Sekarang, saya presenter di NBC Eropa," ujarnya.

Hal itu diamini Lyne. "Aku menyebut diriku seorang Muslim Eropa, yang berbeda dengan mereka yang menjadi Muslim sejak lahir. Sebagai seorang Muslim Eropa, saya mempertanyakan segala sesuatu - saya tidak menerima secara membabi-buta. Dan pada akhirnya harus diakui, Islam adalah agama yang paling logis secara logika," ujarnya.

"Banyak perempuan mualaf di Inggris juga mengkonversi agamanya karena tertarik dengan kehangatan hubungan di antara sesama Muslim. "Beberapa tertarik untuk merasakan kembali nilai-nilai yang telah mengikis di Barat," kata Haifaa Jawad, dosen senior di Universitas Birmingham, yang telah mempelajari fenomena konversi agama. "Banyak orang, dari semua lapisan masyarakat, meratapi hilangnya tradisi menghargai orang tua dan perempuan, misalnya. Ini adalah nilai-nilai yang termuat dalam Quran, yang umat Islam harus hidup dengannya," tambahnya Brice.

Nilai-nilai seperti ini pula yang menarik Camilla Leyland, 32, seorang guru yoga yang tinggal di Cornwall, pada Islam. Ia seorang ibu tunggal untuk anak, Inaya, dua tahun. Ia mengaku menjadi Muslim pada pertengahan usia 20-an untuk 'alasan intelektual dan feminis'.

"Aku tahu orang akan terkejut mendengar kata-kata 'feminisme' dan 'Islam' dalam napas yang sama, namun pada kenyataannya, ajaran Alquran memberikan kesetaraan kepada perempuan, dan pada saat agama itu lahir, ajaran pergi terhadap butir masyarakat misoginis," tambahnya.

Selama ini, orang salah memandang Islam, katanya. "Islam dituduh menindas wanita, namun yang aku rasakan ketika dewasa, justru aku merasa lebih tertindas oleh masyarakat Barat."

Tumbuh di Southampton - ayahnya adalah direktur Institut Pendidikan Southampton dan ibunya seorang
ekonom - Camilla pertama kali bersinggungan dengan Islam di sekolah. Ia mengenal Islam saat kuliah dan kemudian mengambil gelar master di bidang Studi Timur Tengah. Ketika tinggal dan bekerja di Suriah, ia menemukan pencerahan spiritual.

Merefleksikan apa yang dia baca di Alquran, ia menyadari bahwa islamlah yang dicarinya selama ini. "Orang-orang akan sulit untuk percaya bahwa seorang wanita yang berpendidikan tinggi dari kelas menengah akan memilih untuk menjadi Muslim," katanya, menirukan komentar ayahnya saat itu. Namun ia mantap menjadi Muslimah.

Kini, ia yang mengaku tak pernah meninggalkan shalat lima waktu tapi belum berjilbab ini menyatakan dirinya telah "merdeka". "Saya sangat bersyukur menemukan jalan keluar bagi diri saya sendiri. Saya tidak lagi menjadi budak masyarakat yang rusak."
Red: Siwi Tri Puji B
Sumber: Daily Mail

Baca selengkapnya..

28 Juni, 2010

2010 FIFA World Cup South Africa™

Baca selengkapnya..

01 Juni, 2010

Potret Gemilang Islam di Era Abbasiyah




Sumber:http://www.republika.co.id/

Tak hanya terobosan dalam tata pemerintahan, pada masa Abbasiyah, tradisi keilmuan berkembang pula. Salah satu yang terlihat jelas adalah metode penulisan sejarah. Philip K Hitti dalam History of the Arabs menyatakan, pada masa Abbasiyah, metode penulisan sejarah telah matang untuk melahirkan karya sejarah formal.

Pada masa sebelumnya, penulisan sejarah dilakukan berdasarkan legenda dan anekdot pada masa pra-Islam. Pun, didasarkan pada tradisi keagamaan yang berkisar pada nama dan kehidupan Nabi. Namun, saat Dinasti Abbasiyah berkuasa, penulisan sejarah mengalami kemajuan. Penulisan dilekatkan pada legenda, tradisi, biografi, geneologi, dan narasi.

Sejarah juga diriwayatkan melalui penuturan para saksi atau orang yang sezaman dengan penulis. Ini dilakukan melalui sejumlah mata rantai para saksi sejarah. Metode ini dinilai telah menjamin keakuratan data bahkan hingga penanggalan kejadian, meliputi bulan dan hari kejadian.

Sejarawan formal pertama pada masa itu adalah Ibn Qutaybah yang bernama lengkap Muhammad ibn Muslim Al Dinawari. Ibn Qutaybah meninggal dunia di Baghdad pada 889 Masehi setelah menuntaskan penulisan bukunya, Kitab Al Maarif atau Buku Pengetahuan.

Sejarawan ternama lainnya yang sezaman dengannya adalah Abu Hanifah Ahmad ibn Dawud Al Dinawari. Ia tinggal di Isfahan. Karya utama Al Dinawari adalah Al Akhbar Al Thiwal (Cerita Panjang), yang merupakan sejarah dunia dari sudut pandang Persia. Di kemudian hari, muncul nama Abu Al Hasan Ali Al Mas’udi.

Di kalangan sejarawan Muslim, ia mendapat julukan Herodotus bangsa Arab. Sebab, Al Mas’udi dianggap sekelas dengan sejarawan Yunani, Herodotus yang hidup pada abad ke-5 Masehi. Al Mas’udi oleh para pemikir dianggap telah memprakarsai metode tematis dalam penulisan karya-karya sejarah.

Metode yang Al Mas’udi gunakan tidak seperti metode yang digunakan sejarawan ternama, Al Thabari, yang dalam menyusun karya sejarah berdasarkan tahun kejadian. Dalam menulis, ia mengelompokkan berbagai peristiwa sejarah berdasarkan dinasti, raja, serta masyarakatnya.

Metode tersebut kemudian diikuti oleh para ahli sejarah lain, seperti Ibn Khaldun. Al Mas’udi juga merupakan orang yang pertama kali menggunakan anekdot-anekdot sejarah. Ia berkelana mencari ilmu hingga ke Baghdad, Asia, dan Zanzibar. Pada dekade terakhir kehidupannya, Al Mas’udi berada di Suriah dan Mesir untuk menulis 30 jilid buku yang berjudul Muruj al Dzahab wa Ma’adin al Jawhar (Padang Emas dan Tambang Batu Mulia). Ini karya geografis bergaya ensiklopedia.

Pada bagian awal karyanya, Al Mas’udi mengatakan daerah-daerah yang tandus pada mulanya adalah lautan dan daerah yang sekarang lautan pada mulanya adalah daerah tandus. Menurut dia, hal tersebut terjadi karena kekuatan alam. Sedangkan dalam karyanya yang berjudul Al Tanbih wa Al Isyraf, Al Mas’udi mengungkapkan pemikirannya tentang filsafat sejarah dan alam. Ia juga mengutip sejumlah pendapat ahli filsafat pada masa itu.
Red: irf
Sumber: dyah ratna meta novi
http://www.republika.co.id/berita/ensiklopedia-islam/khazanah/10/04/07/110064-potret-gemilang-islam-di-era-abbasiyah

Baca selengkapnya..

15 Mei, 2010

Smart Money Magazine, the best business reference



SmartMoney comes to you straight from the editors of the Wall Street Journal, the best financial reporters in the business. Every issue brings you the information you need to know to deal with markets and protecting your wealth. Turn to SmartMoney for no-nonsense advice you can put into action.

Who Reads SmartMoney?
SmartMoney is a magazine for professional and managerial people who, while affluent and sophisticated, are overworked and overwhelmed. SmartMoney provides all the answers to the tough questions of those seeking clarity in today's confused economy, setting a new standard in personal finance publishing and redefining upscale journalism.

What You Can Expect in Each Issue: Within the pages of SmartMoney, you will find the most diverse editorial mix, focusing on all the topics that readers need to know about: Personal Finance, Lifestyle, Business, Technology, and Travel, among other things.

* Personal Finance: Each month, SmartMoney gives its readers an inside look on what is happening in the market, advice on what stocks are hot and which are not, and countless amounts of other personal investing information.
* CEO Interviews: SmartMoney delivers informative and relevant CEO Interviews each month – targeting companies and CEOs that have really made it big. Reports sit down with CEOs and get their story, how they got to where they are today and what their next move with the company may be.
* Lifestyle: From retirement to saving for college, SmartMoney delivers information on a broad range of lifestyle topics that affect the readers’ day-to-day lives.
* Technology: SmartMoney reporters test the ins and outs of the newest technologies and let readers know what is really worth the money, helping readers to spend wisely.
* Feature Articles: Every issue brings you the information you need to know to deal with markets and protecting your wealth. Monthly feature articles include columns on: Common Sense, The New Retirement, Stocks, Unconventional Wisdom, the Tough Customer, Special Investments and Smart Spending tips.

Magazine Layout:
SmartMoney delivers the refreshing clarity and provocative wit that characterizes The Wall Street Journal, while presenting practical yet highly imaginative ideas for saving, investing, and spending, and regular coverage on technology, automotive and lifestyle subjects.

Contributors:
SmartMoney magazine, which is brought to readers from the editors of the Wall Street Journal, is filled with Pulitzer Prize winners, authors, financial advisors, and writers and commentators on the stock market, delivering award-winning content to its readers every month. The masthead at SmartMoney includes industry experts such as James B. Stewart, Paul Ingrassia, Joe White, and Paul Strum.

Baca selengkapnya..

07 Maret, 2010

CARA MENDAPATKAN DOMAIN GRATIS DOT COM

Hallo Sobat semua..tentunya sobat-sobat menginginkan mempunyai domain dengan nama domain pilihan sendiri sendiri terutama yang berextension dot(.)com, tetapi sayangnya kita harus mengeluarkan uang untuk memilikinya, kisarannya $9-$10 perbulan atau $90-$100 pertahun atau bahkan lebih, tentu berat juga yach bagi kita yang belum mempunyai penghasilan dollar (misalnya dari bisnis online di internet, tetapi saya mendapat informasi dari temen di facebook, caranya kita daftar di situs FreePremiumDomain.com kemudian mengajak minimal 9 orang untuk gabung di situs tersebut dan sebagai rewardnya kita bisa memiliki domain dot com secara gratis.
Untuk lebih jelasnya baiklah mari kita mulai silahkan klik DISINI untuk mendaftar
http://www.FreePremiumDomain.com/?r=180716
Pilihlah diantara 1 diantara 3 kolom pada step
1. untuk mempermudah kita pilih yang kiri sendiri yaitu kita akan mendapatkan
domain gratis dengan cara hanya mengajak 9 orang untuk gabung melalui link
refferal kita...klik jumlah refferal pada lingkaran kecil... dan tentunya semua
itu tidaklah sulit, karena

kebanyakan orang pasti suka kalau kita beri
yang gratis2, iya khan....? setelah memilih, kita lanjutkan dengan step 2,
silahkan isi alamat email dan password yang akan anda gunakan untuk login dalam
account member kita nantinya. lalu anda centang kotak kecil pada tulisan i agree to the Terms of service lalu klik
register.


isilah data2 anda pada kolom2 yang telah
disediakan

username : nama yang mau anda pakai untuk loginemail
address : alamat email anda
password : password anda
name : nama anda
address : alamat tempat tinggal anda
city : kota
state : propinsi kita tinggal
ZIP : kodepos
country : negara

setelah itu klik
register...

setelah selesai tugas kita selanjutnya adalah
mempromosikan link refferal kita agar ada teman ataupun orang lain yang gabung
melalui refferal kita. dan setelah 9 orang maka kita akan mendapatkan domain
gratis yang kita inginkan....

selamat mencoba

Baca selengkapnya..

Recent Comments

Labels

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani
Template by : Kendhin x-template.blogspot.com