Referral Banners
Toko Buku Online Terlengkap
Tampilkan postingan dengan label Artikel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Artikel. Tampilkan semua postingan

24 Mei, 2009

APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN PENGUSAHA


Sumber: Valentino Dinsi, buku : "Jangan Mau Seumur Hidup Jadi Orang Gajian"





Definisi Pengusaha

J.B. Say seorang ekonom Peracis pada awal abad 19 dihargai secara umum dengan mengenali bahwa seorang pengusaha dalam masyarakat kapitalis adalah sumbu dan semua hal berbalik. Definisi terkini mengenai seorang pengusaha adalah: Orang yang membentuk ulang atau merevolusir pola produksi dengan memanfaatkan suatu penemuan atau, secara lebih umum, sebuah kemungkinan teknologis yang belum pernah dicoba untuk menghasilkan suatu komoditi baru ataupun memproduksi suatu bentuk lama dengan cara baru. Tindakan ini akan membuka suatu sumber baru yang menyediakan bahan atau outlet baru untuk produk dengan mengorganisir ulang suatu industri.


Apakah Anda memiliki atribut-atribut ini?

Pengerahan Diri

Pendisiplinan diri dan secara menyeluruh merasa nyaman bekerja untuk diri sendiri.

Pengasuhan Diri
Antusiasme tak terbatas untuk ide-ide Anda saat tak seorang pun memilikinya.

Orientasi pada Tindakan

Hasrat menyala untuk memujudkan, mengaktualisasikan dan mengubah ide-ide Anda menjadi kenyataan.

Energi Tingkat Tinggi
Mampu bekerja dalam waktu lama secara emosional, mental dan fisik.

Toleransi atas Ketidakmenentuan
Secara psikologis mampu menghadapi resiko

Beberapa isu kritis untuk dipertimbangkan


√ Kemampuan Sumber Finansial
√ Ketrampilan-Ketrampilan Manajemen
√ Banyak Kontak
√ Ketrampilan-Ketrampilan Teknis
√ Ketrampilan Komersial
√ Kemauan untuk mendengar


(Anda temukan urutannya atau tidak. Yang kalah banyak dan itu sangat menyakitkan. Kemenangan yang diraih membuat semuanya layak diperjuangkan. )

Apakah Anda memiliki atribut-atribut ini?

1. Apakah Anda mendambakan keamanan dari kerumunan?
2. Apakah Anda beroperasi berdasar konsensus dan komite?
3. Apakah Anda mau memberi pengorbanan?
4. Apakah Anda merasa nyaman bekerja 6 atau 7 hari, 60-80 jam seminggu?
5. Apakah Anda mudah dikacaukan saat mengerjakan proyek khusus?
6. Apakah Anda siap untuk melakukan lebih dari yang dilakukan pesaing Anda?
7. Dapatkah Anda membuat keputusan penting?
8. Dapatkah Anda mengendalikan diri saat mereka di sekitar Anda tak lagi mampu?

Baca selengkapnya..

PARADIGMA BISNIS DI ERA MILLENIUM


Sumber: Valentino Dinsy, "Jangan Mau Seumur Hidup Jadi Orang Gajian"


Begerak adalah awal kesuksesan bisnis



ZAMAN semakin maju, dan waktu terasa cepat. flu barangkali, yang kita rasakan saat ini. Maka, agar kita tidak ketinggalan zaman, sebaiknya entrepreneur harus lebih mampu bergerak cepat. Lebih proaktif, dan berani mengambil risiko. Dengan demikian, kita akan lebih mudah mengantisipasi kemungkinan munculnya berbagai kendala bisnis yang mungkin terjadi. Bukan, bersikap seperti dulu, yang hanya reaktif dan menghindari risiko.

Saya jadi teringat dengan Rupert Murdoch, yang melangkah cepat dalam bisnisnya. Pada saat boss perusahaan lainnya masih terlelap tidur, ia selalu menjadi penelpon pertama untuk inelakukan negosiasi bisnis. Dengan bergerak cepat, ia mampu mengambil keputusan lebih cepat dan pesaingnya. Bagi Murdoch, bergerak lamban adalah milik mereka yang kalah. Langkah semacam ini, saya kira menunjukkan, jika kita tidak bertindak dan bergerak, maka bisnis yang kita geluti sekarang akan sulit bergerak maju. Karena, pada dasarya, bergerak adalah awal kesuksesan bisnis kita.
Dalam konteks ini, saya sependapat dengan Matthew I Kiernan, penulis “The Commandments of the 21st Century Management” yang mengatakan, bahwa dalam bisnis telah terjadi pergeseran paradigma. Jika, di abad ke-20, bisnis kita lebih terkesan stabil dan bisa diprediksi, namun di abad ke-21 atau di era millenium ketiga ini, perubahannya cenderung terputus-putus. Begitu pula, bisnis kita yang dulu lebih didasarkan ukuran dan skala, tapi kini lebih pada kecepatan dan responsif Kepemimpinan, kalau dulu banyak dilakukan dari atas, kini dilakukan semua orang. Maka tak mengherankan bila dalam menjalankan bisnis di era milenium ketiga ini, memang dituntut untuk lebih luwes, tidak kaku. Sebab, perjalanan bisnis lebih dikendalikan oleh visi dan nilai-nilai, dibandingkan sebetulnya yang semata-mata hanya dikendalikan peraturan dan hierarki. Selain itu, kalau kita dulu di dalam menjalankan bisnis selalu membutuhkan kepastian. tapi kini harus lebih toleran terhadap ambiguitas atau memiliki sikap mendua. Soal informasi bisnis demikian juga, yang sebelumnya hanya untuk pucuk pimpinan, tapi kini disebarkan ke semua orang. Sehingga, saat ini bisnis tak lagi mengandalkan pada analisis kuantitatif, namun lebih pada kreativitas dan intuisi. Tanpa itu, saya kira bisnis yang kita jalankan sekarang ini akan banyak tersendat atau sulit untuk maju. Bahkan, kalau dulunya kita berkeyakinan, bahwa masing-masing perusahaan bisa mandiri, tapi sekarang terasa sulit. Karena pada dasarnya, perusahaan-perusahaan akan saling tergantung satu dengan lainnya.
Pergeseran paradigma bisnis di era milenium ini, juga akan mnengajak kita, kalau dulu hanya berfokus pada organisasi internal, tapi kini kita harus lebih berfokus pada lingkungan yang kompetitif. juga dan integrasi vertikal ke integrasi maya. Seperti Amazon. com, toko buku virtual pertama dan terakbar di dunia maya. Bahkan. kalau dulu, kita hanya bersaing untuk pasar masa kini, tapi sekarang kita justru lebih tertantang untuk menciptakan pasan masa depan. Karena itu kita jangan lagi hanya mengandalkan pada keunggulan kompetitif yang berkesinambungan, tapi justru harus terus-menerus mencari keunggulan.
Saya yakin, dengan kepekaan kita terhadap kondisi tersebut, ,maka kita akan lebih siap menghadapi kondisi yang berubah-ubah, lebih terbuka menerima ide-ide baru. Bahkan, kita akan lebih piawai dalam mengambil kesempatan bisnis, lebih berani mengambil risiko. dan tentu saja akan lebih siap meraih keberhasilan. Anda berani mencoba?

Baca selengkapnya..

07 Maret, 2009

Peluang Bisnis Secara Syariah

Perkembangan bisnis syariah semakin menggembirakan, ternyata system ekonomi syariah tidak hanya dapat diterapkan pada komunitas muslim, ini adalah bukti bahwa Islam adalah agama rahmatan lilalamin. Contohnya system ekonomi dan perbankan syariah mengalami kemajuan yang cukup pesat selain di negara mayoritas penduduk muslim seperti Indonesia dengan populasi muslim terbanyak di dunia, juga di negara-negara muslim lainnya seperti,Malaysia, Pakistan, Iran, Timur tengah.

Bahkan negara-negara barat seperti Amerika Serikat dan negara-negara Eropa yang sebagian besar penduduknya non muslim kini telah mengakui dan mengadaptasi sistem syariah dalam sistem perbankan mereka. Ini membuktikan bahwa Islam adalah agama yang uptodate dengan perkembangan zaman dan dapat diaplikasikan dalam seluruh aspek kehidupan bukan hanya ritual belaka. Tinggal kita sebagai umat Islam mengamalkan ajaran Islam dengan benar dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa sistem ekonomi Islam yang telah dterapkan adalah diantaranya sistem mudharabbah (bagi hasil),
disamping diterapkan di dunia perbankan seperti produk dari Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, bank Jabar Syariah. Juga diterapkan dalam istem franchise (waralaba). Salah satu perusahaan waralaba yang menerapkan sistem mudharabbah adalah DBS (Duta Bussines School) yang bergerak di bidang e-commerce yang salah satu produknya adalah pulsa elektrik, dimana DBS telah berhasil membantu ribuan orang untuk memperoleh penghasilan jutaan/bulan hanya dengan modal Rp 200 ribu hanya dalam hitungan bulan....bagi anda yang belum mengenal DBS silahkan kunjung www.duta4future.com

Baca selengkapnya..

Recent Comments

Labels

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani
Template by : Kendhin x-template.blogspot.com